Minggu, 08 April 2012

Contoh beberapa kesalahan kalimat yang dibuat oleh penutur bahasa Indonesia yang belajar bahasa Inggris dan Jerman


1.        Beberapa Kesalahan Penggunan Kata dalam sebuah kalimat :

I can’t see the bottom again à SALAH
I can’t see the bottom anymore à BENAR
(artinya: Saya tidak bisa melihat ke bawah lagi)

How long have you been here? à SALAH
How long have you already  been here? à BENAR
 (artinya: Berapa lama anda berada di sini?)

It is like a ballà SALAH
(It is as a ballà BENAR
artinya: Ini seperti bola)

2.        Kesalahan umum Gramatikal :

Our educational system is being built up fastà SALAH
Our educational system is build up fastà BENAR
 (artinya: Sistem pendidikan kita dibangun dengan cepat)

I saw him yesterdayà SALAH
I have seen him yesterdayà BENAR
 (artinya: Saya melihatnya kemarin)

He is one of my friendsà SALAH
He is one of my friendà BENAR
 (artinya: Dia adalah salah satu dari teman saya)
Kesalahan yang dikutip di atas tentu saja masih bertambah terus. Pertanyaan kita sekarang ialah apakah kesalahan itu merupakan error atau mistake atau apakah kesalahan itu akibat transfer dari Bahasa Indonesia?
Para Siswa jurusan bahasa Jerman akan membuat kesalahan dalam bentuk yang lain. Perhatikan contoh di bawah ini. Kesalahan  yang dibuat dalam bahasa Jerman dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1.        Tataran Morfologi

a.       Tidak tepat menggunakan bentuk kasus Nomen bahasa Jerman. Bahasa Jerman adalah bahasa yang menggunalkan bentuk kasus untuk menunjukkan hubungan antara nomen dengan verbum dalam fungsi tertentu. Kasus dalam arti morfologisintaksis.

Ich schreibe einen Briefà SALAH
Ich schreibe ein Briefà BENAR
 (artinya: Saya menulis sepucuk surat)

Der Polizist folgte dem Diebà SALAH
Der Polizist folgte der Diebà BENAR
 (artinya: Polisi menangkap para pencuri)
a.       Tidak dapat mempergunakan bentuk kata kerja yang tepat sesuai dengan jumlah subyek, kategori, aspek, dan bentuk konjunktif.
b.      Tidak mempergunakan bentuk kasus yang tetap atau sama sekali tidak mempergunakan kasus untuk partikel – partikel penghubung/preposisi bahasa Jerman. Dalam bahasa Jerman preposisi nomen menuntut seperti dativus, akusativus, dan genetivus.

Ich lege das Buch auf den Tischà SALAH
Ich lege das Buch auf Tischà BENAR
c.       Belum dapat membedakan verbum berpartikel yang harus dipisahkan dan verbum berpartikel yang tidak dipisahkan. Dalam bahasa Jerman dikenal dengan nama verbm trennbar dan untrennbar.

Wir horten dem Konzert zuà SALAH
Wir horten dem Konzertà BENAR

Catatan :
Nomen = Noun = Kata Benda
Verbum = Verbal = Kata Kerja


Tidak ada komentar:

Posting Komentar